Siapa pun orangnya pasti ingin tampil prima dan lebih langsing. Selain tonjolan lemak di sekitar perut bisa lebih rata dari biasanya, anda pun memiliki berat badan yang ideal dan tentu saja sehat.
Berat badan ideal pada masing-masing negara dan budaya ternyata memiliki kriteria sendiri-sendiri. Oleh karena itu, WHO menetapkan suatu pengukuran/ klasifikasi yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan. Sebagai contoh, WHO (1998) menetapkan BMI normal 18,5-24,9 kg/m2 dan menetapkan 2 poin lebih rendah untuk penduduk Asia dewasa, yakni 18,5-22,9 kg/m2.
Di antara semua jenis metode pengukuran, yang paling berguna dan banyak digunakan untuk mengukur tingkat obesitas adalah BMI (Body Mass Index). Cara menghitungnya cukup mudah, yaitu membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Jika setelah dihitung BMI anda lebih dari 25, artinya harus mulai berdiet agar bisa tampil lebih sehat dan prima.
Olah Raga dan Mengatur Pola Makanan
1. Mulailah menghentikan kebiasaan mengkonsumsi semua jenis makanan.
Sudah saatnya anda selektif dalam memilih jenis makanan serta menghindari lemak yang membahayakan bagi tubuh. Selain berguna untuk kesehatan, proses pelangsingan pun akan lebih cepat tercapai.
2.Disiplinlah pada jam makan.
Sarapan sangat dianjurkan karena akan menjadi sumber energi hingga siang. Selanjutnya makan siang seperti biasa dengan mengurangi porsi karbohidrat secara bertahap. Ganti menu makan malam dengan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka, pir, jeruk atau melon.
3. Minum air putih.
Perbanyak konsumsi air putih dan kurangi minum kopi atau teh manis bergelas-gelas karena kandungan gulanya hanya akan menghambat proses pelangsingan.
4. Sempatkan jogging selama 30 menit minimal 4 kali seminggu.
Sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum berangkat ke kantor atau sore hari sepulang kerja.
Tak ada salahnya mendaftarkan diri pada salah satu pusat kebugaran, sehingga ada instruktur yang dapat memberikan konsultasi dan memantau perkembanan berat badan anda.
Sumber : Kompas
Berat badan ideal pada masing-masing negara dan budaya ternyata memiliki kriteria sendiri-sendiri. Oleh karena itu, WHO menetapkan suatu pengukuran/ klasifikasi yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan. Sebagai contoh, WHO (1998) menetapkan BMI normal 18,5-24,9 kg/m2 dan menetapkan 2 poin lebih rendah untuk penduduk Asia dewasa, yakni 18,5-22,9 kg/m2.
Di antara semua jenis metode pengukuran, yang paling berguna dan banyak digunakan untuk mengukur tingkat obesitas adalah BMI (Body Mass Index). Cara menghitungnya cukup mudah, yaitu membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Jika setelah dihitung BMI anda lebih dari 25, artinya harus mulai berdiet agar bisa tampil lebih sehat dan prima.
Olah Raga dan Mengatur Pola Makanan
1. Mulailah menghentikan kebiasaan mengkonsumsi semua jenis makanan.
Sudah saatnya anda selektif dalam memilih jenis makanan serta menghindari lemak yang membahayakan bagi tubuh. Selain berguna untuk kesehatan, proses pelangsingan pun akan lebih cepat tercapai.
2.Disiplinlah pada jam makan.
Sarapan sangat dianjurkan karena akan menjadi sumber energi hingga siang. Selanjutnya makan siang seperti biasa dengan mengurangi porsi karbohidrat secara bertahap. Ganti menu makan malam dengan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka, pir, jeruk atau melon.
3. Minum air putih.
Perbanyak konsumsi air putih dan kurangi minum kopi atau teh manis bergelas-gelas karena kandungan gulanya hanya akan menghambat proses pelangsingan.
4. Sempatkan jogging selama 30 menit minimal 4 kali seminggu.
Sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum berangkat ke kantor atau sore hari sepulang kerja.
Tak ada salahnya mendaftarkan diri pada salah satu pusat kebugaran, sehingga ada instruktur yang dapat memberikan konsultasi dan memantau perkembanan berat badan anda.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Posting Komentar